Sabtu, 22 Oktober 2011

psikologi Mania

Album Dinar Fakhrurrozi










IRADAT 2011

IRADAT 2010

resensi Buku : Entrepreneur Organik (Rahasia Sukses K.H Fuad Affandi bersama Pesantren dan Tarekat “Sayuriah”-nya).


Jalan Kemandirian untuk Kaum Tani
Judul Buku: Entrepreneur Organik (Rahasia Sukses K.H Fuad Affandi bersama Pesantren dan Tarekat “Sayuriah”-nya).
Penulis: Faiz Manshur
Kata Pengantar: Dr Bisri Effendi, Prof Dr Sri-Edi Swasono, Prof Dr Ahmad Syafii Maarif.
Penerbit: Nuansa Cendekia (Anggota IKAPI)
Cetakan: Edisi Pertama Sept 2009
Tebal: 392 Halaman
Harga: Rp 88.000
Peresensi: Muhammad Arifin Hakim, Alumni IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tinggal di Cirebon.
Di tengah-tengah degradasi mentalitas dan moralitas kehidupan bangsa ini, masalah ekonomi adalah sesuatu yang paling mendasar diselesaikan. Kita semua menyadari hal tersebut. Sayangnya tak banyak dari kita yang bisa berbuat banyak, terlebih ketika persoalan mendasar ini menyangkut ribuan, bahkan jutaan manusia.
Tetapi sesulit dan serumit apapun, kehidupan selalu memberikan jalan bagi manusia untuk keluar dari kemelut. Membaca buku ini, setidaknya saya melihat ada tiga masalah utama sekaligus tiga solusi jitu bagaimana sebuah terobosan untuk menegakkan ekonomi rakyat, terutama pada kaum mayoritas, yakni petani yang mandiri, berdaya dan memiliki kehidupan yang beradab. Kiprah perjuangan Fuad Affandi, seorang Ulama Nahdliyin, Murid KH Maksum Lasem (MBah Maksum) sebagaimana diulas dalam buku ini terasa sangat fenomenal, unik dan telah menunjukkan bahwa bangsa Indonesia toh masih menyimpan aset berupa manusia tangguh.
Tiga masalah itu ialah, kultur agraris, situasi modern globalisasi dan paradigma hidup. Pada konteks kehidupan petani agraris, ada semacam kenyataan bahwa alam subur memang cukup membuai kehidupan masyarakat petani,-termasuk anak keturunannya yang berada di kota,- sebagai manusia-manusia yang cenderung kurang ulet.
Alam Indonesia yang begitu memanjakan kehidupan tidak disyukuri sehingga kita semua terlena; tidak mau belajar sungguh-sungguh, gemar hasil instan dan mengabaikan proses, kurang sabaran serta kurang memiliki pandangan hidup yang luas.
Masalah kultur yang belum tuntas diselesaikan ini kemudian menjadi lebih parah manakala modernisasi dalam bentuk globalisasi (baca penjajahan ekonomi kapitalisme global) hadir di Indonesia. Ketidakmampuan manusia Indonesia dalam merespons globalisasi mengakibatkan degradasi mental kian rendah, etos kewirausahaan tak banyak berkembang dan akibatnya jutaan manusia Indonesia memilih menjadi kuli. Lalu tidak heran manakala bangsa ini lantas disebut sebagai bangsa kuli, bahkan bangsa budak.
Dua masalah mendasar inilah yang kemudian membuat orientasi kehidupan manusia Indonesia lemah, dan terus dilemahkan oleh struktur yang tidak adil. Akibatnya mutu kehidupan dalam berbagai bidang, seni, politik, agama, mentalitas, pergaulan sosial, atau kalau mau ringkas dibingkai kebudayaan memunculkan budaya rendah.
Maka, dengan kejelian atas persoalan kontemporer itulah sosok bernama Fuad Affandi menjawab ketiga hal tersebut dengan caranya sendiri, yakni menegakkan etos kerja dan ilmu pengetahuan untuk mengusir kemalasan dan kebodohan, merespons modernisasi sebagai sunnatullah dan berpikir kritis terhadap setiap pergolakan zaman.
Bertani menjadi pilihan perjuangan Fuad karena sektor ini memiliki alasan yang paling kuat, antara lain, mayoritas penduduk negeri ini agraris, hasil bumi yang selalu dibutuhkan dan secara turun temurun ilmu pengetahuan dan pengelolaan pertanian (sekalipun tradisional) sudah dimiliki rakyat. Basis inilah yang menjadi landasan gerak perjuangan sang wirausahawan organik di kalangan rakyat jelata.
Selain sebagai pemimpin kaum tani, Fuad juga menyadarkan gerak perjuangan pada sektor agama dengan gerbong Pesantren Al-Ittifaqnya. Antara pertanian dan agama kemudian menjadi lahan garapan yang sangat populis, kemudian atas usaha kerasnya selama berpuluh-puluh tahun itu menghasilkan karya besar bernama kemandirian, kemajuan, dan kesejahteraan kaum tani.
Entrepreneur Organik menceritakan kisah perjuangan Fuad Affandi dengan caranya yang khas. Melalui riset yang mendalam dan ditulis dengan gaya cerdas bertutur membuat kita semua mendapatkan sesuatu yang sangat bermanfaat. Fuad Affandi yang selama ini diam dari gegap gempita media massa tiba-tiba muncul menyeruak; menyadarkan kita semua tentang arti keteguhan berjuang, bekerja keras dan mencintai ilmu pengetahuan.
Lebih dari itu Fuad juga sedang mencambuk para pejabat dan kaum akademisi Indonesia yang selama ini hanya bicara tetapi tak banyak kontribusi menyelesaikan urusan ekonomi rakyat. Fuad dengan gaya khas lokalnya telah menegaskan bahwa kemandirian bukan hanya dalam hal ekonomi, tetapi juga cara berpikir dan bertindak. Itulah sebabnya tidak berlebihan manakala Profesor Sri Edi Swasono menyebut Fuad Affandi sebagai local genius, seorang manusia genius yang mampu menjawab problematika kehidupan masyarakat.
Pesona Fuad Affandi, seorang ulama dari kampung Ciburial, Alamendah, Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung itu pada akhirnya bukan saja membuktikan bahwa seorang agamawan hanya bisa “ngamen” menjual ayat-ayat Tuhan di podium dan layar kaca, melainkan juga memang benar-benar menegakkan amanat Tuhan untuk menjadikan kehidupan lebih beradab melalui amal, praktik dan emansipasi yang membebaskan rakyat dari belenggu ketidakadilan ekonomi pasar dan budaya yang jumud.
Sebuah buku yang sangat rugi bila tidak dibaca. Sekalipun kita bukan petani, tetapi dengan membaca kisah perjuangan Fuad Affandi tersebut kita akan menyadari bahwa ternyata sesulit apapun kenyataan hidup pada diri, keluarga dan masyarakat sekitar kita tetap bisa diselesaikan. (*)

Kegiatan Pesantren Agribisnis al-Ittifaq bisa lihat melalui dokumentasi Metro TV

Konseling


LAPORAN
CONTOH KONSELING
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas UAS Pada Mata Kuliah Teknik Dan Keterampilan Konseling



Disusun Oleh :
Dinar Fakhrurrozi
1209104005





TASAWUF PSIKOTERAPI FAKULTAS USHULUDDIN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2011

Deskripsi:
Tiga bulan lalu saya bertemu dengan teman lama, tak begitu lama juga sich ya sekitar 2 tahun kita tak bersua dan bercanda tawa bersama. Pada suatu pertemuan yang disengaja, penyakit dulu keluar kembali, curhat….
Obrolan yang ngaler – ngidul, akhirnya bermuara di obrolan yang lebih spesifik dan menjurus, yaitu curhatan dia seputar keluarganya.
(aslinya mah bahasa sunda bu, tapi saya translet ke b.indonesia)

Dialog Konseling
No
Ungkapan Verbal
Ungkapan Non Verbal
Teknik
Keterangan
1
Kl: Si Mamah nay…
Raut mukanya lesu, seperti malas untuk berbicara…
-
TAHAP AWAL
Tujuan: Mendefinisikan masalah bersama klien.
2
Ko: ada apa lagi dengan si mamah?? Coba cerita.. kali aja nay bisa bantu
Empati, berekspresi seolah – olah ikut lesu.
Menawarkan bantuan sbg teman.
1. Attending (menghampiri klien)

2. Empati
3. Bertanya terbuka
3
Kl: mamah pilih kasih, adik saya (kelas 4 SD, bungsu) kemarin minta sepatu lngsng dikasih, tapi saya yang udah dari dulu pengen sandal dan celana tidak juga di kasih. Yang jadi masalahnya ini bukan yang pertama kali, malah ini sudah hamper menjadi tradisi di rumah saya, dimana adik saya adalah raja….
Sedih, murung, campur kesal….
-
4
Ko : raja seperti apa ei?
Attending, tenang, dan mencoba menenangkan klien
1. Attending
2. Empati
3. Eksplorasi perasaan
5
Kl: segala sesuatu nya pasti dituruti, kemarin beli sepatu itu uangnya uang untuk bayar motor yang sudah saya tambah dari hasil kerja saya. Kamu tau? Uang gaji saya tiap bulan  selalu diambil semua sama si mamah, mamah bilang, ini tidak seberapa di banding dengan uang saku tiap hari + makan kamu di rumah. Saya seperti di jadikan sapi perah..
Raut muka penuh amarah tapi seperti pengen nangis…
-
6
Ko :dari dulu si mamah memang seperti ini?? Atau baru – baru ??
Mencoba menenangkan klien sambil menghampirinya lebih dekat.
1. Attending
2. Eksplorasi perasaan
3. bertanya terbuka









TAHAP AWAL
Tujuan: Mendefinisikan masalah bersama klien.

7
Kl: dari sejak saya lahir…
Bicara dengan nada suara rendah..
-


8


Ko; Maksud anda???


Attending, menatap wajah klien, tenang dan tetap ber empati


1. Attending
2. Eksplorasi perasaan
3. empati
9
Kl: mamah pernah bilang ke saya, kalau dulu waktu beliau mengandung saya dia sangat berharap yang ada di kandungan adalah anak laki – laki, tapi kenyataannya saya yang keluar… (sedikit menahan pembicaraannya)
Wajah murung, suara bergetar….
-
10
Ko: lalu…
Ramah, attending, tenang
1. Attending

TAHAP AWAL
Tujuan: Mendefinisikan masalah bersama klien.
11
Kl: pada saat mamah mengandung lagi (adiknya) waktu itu saya kelas 1 smp, mamah bilang didepan semua anggota keluarga (termasuk saya), mamah blg “kalo misalkan ini anak laki – laki, mamah akan turuti semua permintaannya, mamah akan jaga dan rawat sebaik mungkin, karena laki – laki itu nantinya bisa menjadi tulang punggung keluarga”
(suara nya tersendat)
Menunduk, tersedu, mood mulai sedih..
-
12
Ko: mamah bilang gt?? (seolah tak percaya)
Lalu???
Terkejut, tak percaya, tetap berusaha menengkan klien dengan mengelus – ngelus punggungnya
1. Attending
2. Bertanya terbuka
3. Eksplorasi perasaan
4. Empati
13
Kl: ya.. doa mamah terkabul, yang keluar adalah anak laki – laki (adiknya), dan dari mulai saat itu, mamah selalu memanja kan adik saya,sampai – sampai mamah berani minjem uang ke sodara  kalo misalkan c ade (panggilan adiknya) mau sesuatu, walau permintaan si ade itu malam – malam, selama masih ada, pasti de belikan, dan itu sampai sekarang……
Sedih, suara tersendat,
-
TAHAP AWAL
Tujuan: Mendefinisikan masalah bersama klien.
14
Ko: sampai sekarang? Bagaimana si ade sekarang?
Attending, empati
1. Attending
2. Bertanya terbuka
15
Kl: iya sampai sekarang… dan akibatnya si ade sekarang berani ngelunjak dan berani minta apapun yang dia inginkan tanpa melihat faktorkeunganan orang tua…
Pernah suatu hari si ade kepergok ngambil uang dari dompet mamah, pertama mamah ilang 2000, truz 5000, truz 20. 000 dan yang paling parah, si ade kepergok ngambil uang milik bibinya, dan ternyata itu bukan kali pertama, itu udah berulang-ulang kembali, sampai c bibi dtg ke rumah, lapor ke z mamah, sambil nagih uang 300rb yang mereka bilang itu jumlah uang yang diambil (gasab), tapi mamah tidak bilang ke c bapa si ade mencuri atw apalah…itu yang membuat saya semakin krcewa, mamah selalu nutupin kkesalahan si ade yang menurut saya sudah tidak lazimm..
Wajah kesal, kepala menggeleng
-
16
Ko: benarkah…. ??




Prihatin..
1. Attending
2. eksplorasi perasaan
3. empati.
17
Kl: ya..makanya saya kelal malas diem di rumah,,,???
Wajah murung
-
TAHAP AWAL
Tujuan: Mendefinisikan masalah bersama klien.
18
Ko: jadi intinya kamu cemburu adik kamu???
Apa aja langkah kamu dari mulai kamu menyadari kejadian ini??
Attending, tenang
1. Attending
2. Bertanya terbuka
3. Eksplorasi ide
TAHAP PERTENGAHAN (TAHAP KERJA)
Tujuan: untuk mengolah masalah klien yang sudah didefinisikan
19
Kl: bisa di bilang seperti itu, hanya mamah terang – terangan dalam memberikan porsi saying kepada anaknya..
dari mulai simamah seperti itu, selalu membandingkan antara saya sebagai anak perempuan dan adik saya laki – laki, saya bertekad untuk membuktikan kepada  mamah kalo saya juga bisa melakukan seprti halnya anak laki – laki lakukan, membanggakan orang tua, menjadi tulang punggung keluarga…
Cemas, serius
-


20
Ko: luar biasa sekali..saya sangat setuju dengan pemikiran anda, anda orang yang luarbiasa..
Attending, berusaha memberikan yang terbaik
1. Attending
2. Eksplorasi ide
21
Kl: Ya, akan tetapi saya sering iri, karena kasih saying yang mamah berikan sungguh terasa perbedaannya, mamah terlalu kontras dalam memberikan porsi apapun antara saya dan adik saya..
Cemas,masih dalam keadaan kesal..
-

22
Ko: buktikan, bawha kita bisa, saya yakin suatu saat Allah akan membukakan hikmah di balik ini semua, semua perjalanan kepahitan yang anda lewati suatu saat nanti akan dipetik buahnya..
Attending, tenang, empati
1. Attending
2. Eksplorasi perasaan
23
Kl: saya selalu bilang ke mamah, kalo saya tidak minta jadi anak pertama.
Saya merasa terbebani dengan ini semua, semuanya terasa sangat menyakitkan..
Cemas tetap dalan keaadaan sedih..
-

24
Ko: mamah terlalu terobsesi dengan anak laki – laki, bukan berarti mamah tidak mau kamu lahir kedunia ini, mungki hanya dengan membuktikan mamah bisa sadar, jadikan ini sebuah pecutan untuk kamu agar bisa memberikan yang tterbaik dalam segala hal, karena saya tetap yakin bahwa ini adalah ujian dari allah yang dimana setelah ujian pasti dapat kesenangan, semua harus dilewati dengan proses…
Attending,tenang, menenangkan, memberi suntikan semangat…
1. Mengarahkan
2. Attending

MEMASUKI TAHAP AKHIR KONSELING
Tujuan: Perencanaan menyimpulkan, mengevaluasi
25
Kl: selama ini saya belum mendapatkan hasil yang diharapkan…
Masih cemas
-

26
Ko: bantu dengan doa supaya semua nya di permudah, lakukan tahajud minimal sekali dalam seminggu di malam jumat, lalu sertakan doa
allahumma la sahla illa maa jaa’altahu sahlan wa angta taja’lu lhujna sahlan idza syi’ta”
Yang artinya : ” Ya Allah, tiada kemudahan melainkan apa yang telah Engkau jadikan Mudah. Engkaulah yang dapat menjadikan kesukaran itu mudah apabila Engkau kehendaki..
Mendorong, serius, ramah, attending
1. Mengarahkan
2. Attending
27
Kl: Alhamdulillah, saya tenangan..makasih banyak..
Tenang, menatap konselor
-

28
Ko: sama – sama, saya ingatkan kembali, saya benar – benar setuju dengan apa yang anda maksud dengan pembuktian diri anda bahwa anda bisa, tetap semangat dan…
SALAM SUPER …
Sopan, ramah, tenang
1. Attending
2. Mengarahkan

Refleksi
ketahuilah wahai sodara ku, semua pasti ada hikmahnya, terlepas dari itu sermua mari kita buktikan kepada orang tua kita terutama mamah supaya beliau menyadi apa hakikatnya di ciptakannya seorang anak di dunia ini..
anda sangat benar, dengan bertekad untuk membuktikan, dan dengan memberikan bukti tentang semua harapan yang beliau sandingkan dengan adik anda tercinta, senagai manapun beliau, beliau ibu yang sudah mengandung, melahirkan, dan merawat anda. , dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Muslim di sebutkan “ Keistimewaan orang mukmin itu karena semua urusannya selalu baik dan hal itu tiidak terdapat pada orang lain. Apabila dia mendapat hikmat dan dia bersyukur, maka baginya kebaikan.Tatkala dia dtimpa musibah dan dia bersabar, maka kebaikan pulalah kebaginya”.
Allah selalu memberikaan yang terbaik bagi hambanya…

seer di toong