Sabtu, 22 Oktober 2011
resensi Buku : Entrepreneur Organik (Rahasia Sukses K.H Fuad Affandi bersama Pesantren dan Tarekat “Sayuriah”-nya).
Judul Buku: Entrepreneur Organik (Rahasia Sukses K.H Fuad Affandi bersama Pesantren dan Tarekat “Sayuriah”-nya).
Penulis: Faiz Manshur
Kata Pengantar: Dr Bisri Effendi, Prof Dr Sri-Edi Swasono, Prof Dr Ahmad Syafii Maarif.
Penerbit: Nuansa Cendekia (Anggota IKAPI)
Cetakan: Edisi Pertama Sept 2009
Tebal: 392 Halaman
Harga: Rp 88.000
Peresensi: Muhammad Arifin Hakim, Alumni IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tinggal di Cirebon.
Penulis: Faiz Manshur
Kata Pengantar: Dr Bisri Effendi, Prof Dr Sri-Edi Swasono, Prof Dr Ahmad Syafii Maarif.
Penerbit: Nuansa Cendekia (Anggota IKAPI)
Cetakan: Edisi Pertama Sept 2009
Tebal: 392 Halaman
Harga: Rp 88.000
Peresensi: Muhammad Arifin Hakim, Alumni IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tinggal di Cirebon.
Di tengah-tengah degradasi mentalitas dan moralitas kehidupan bangsa ini, masalah ekonomi adalah sesuatu yang paling mendasar diselesaikan. Kita semua menyadari hal tersebut. Sayangnya tak banyak dari kita yang bisa berbuat banyak, terlebih ketika persoalan mendasar ini menyangkut ribuan, bahkan jutaan manusia.
Tetapi sesulit dan serumit apapun, kehidupan selalu memberikan jalan bagi manusia untuk keluar dari kemelut. Membaca buku ini, setidaknya saya melihat ada tiga masalah utama sekaligus tiga solusi jitu bagaimana sebuah terobosan untuk menegakkan ekonomi rakyat, terutama pada kaum mayoritas, yakni petani yang mandiri, berdaya dan memiliki kehidupan yang beradab. Kiprah perjuangan Fuad Affandi, seorang Ulama Nahdliyin, Murid KH Maksum Lasem (MBah Maksum) sebagaimana diulas dalam buku ini terasa sangat fenomenal, unik dan telah menunjukkan bahwa bangsa Indonesia toh masih menyimpan aset berupa manusia tangguh.
Tiga masalah itu ialah, kultur agraris, situasi modern globalisasi dan paradigma hidup. Pada konteks kehidupan petani agraris, ada semacam kenyataan bahwa alam subur memang cukup membuai kehidupan masyarakat petani,-termasuk anak keturunannya yang berada di kota,- sebagai manusia-manusia yang cenderung kurang ulet.
Alam Indonesia yang begitu memanjakan kehidupan tidak disyukuri sehingga kita semua terlena; tidak mau belajar sungguh-sungguh, gemar hasil instan dan mengabaikan proses, kurang sabaran serta kurang memiliki pandangan hidup yang luas.
Masalah kultur yang belum tuntas diselesaikan ini kemudian menjadi lebih parah manakala modernisasi dalam bentuk globalisasi (baca penjajahan ekonomi kapitalisme global) hadir di Indonesia. Ketidakmampuan manusia Indonesia dalam merespons globalisasi mengakibatkan degradasi mental kian rendah, etos kewirausahaan tak banyak berkembang dan akibatnya jutaan manusia Indonesia memilih menjadi kuli. Lalu tidak heran manakala bangsa ini lantas disebut sebagai bangsa kuli, bahkan bangsa budak.
Dua masalah mendasar inilah yang kemudian membuat orientasi kehidupan manusia Indonesia lemah, dan terus dilemahkan oleh struktur yang tidak adil. Akibatnya mutu kehidupan dalam berbagai bidang, seni, politik, agama, mentalitas, pergaulan sosial, atau kalau mau ringkas dibingkai kebudayaan memunculkan budaya rendah.
Maka, dengan kejelian atas persoalan kontemporer itulah sosok bernama Fuad Affandi menjawab ketiga hal tersebut dengan caranya sendiri, yakni menegakkan etos kerja dan ilmu pengetahuan untuk mengusir kemalasan dan kebodohan, merespons modernisasi sebagai sunnatullah dan berpikir kritis terhadap setiap pergolakan zaman.
Bertani menjadi pilihan perjuangan Fuad karena sektor ini memiliki alasan yang paling kuat, antara lain, mayoritas penduduk negeri ini agraris, hasil bumi yang selalu dibutuhkan dan secara turun temurun ilmu pengetahuan dan pengelolaan pertanian (sekalipun tradisional) sudah dimiliki rakyat. Basis inilah yang menjadi landasan gerak perjuangan sang wirausahawan organik di kalangan rakyat jelata.
Selain sebagai pemimpin kaum tani, Fuad juga menyadarkan gerak perjuangan pada sektor agama dengan gerbong Pesantren Al-Ittifaqnya. Antara pertanian dan agama kemudian menjadi lahan garapan yang sangat populis, kemudian atas usaha kerasnya selama berpuluh-puluh tahun itu menghasilkan karya besar bernama kemandirian, kemajuan, dan kesejahteraan kaum tani.
Entrepreneur Organik menceritakan kisah perjuangan Fuad Affandi dengan caranya yang khas. Melalui riset yang mendalam dan ditulis dengan gaya cerdas bertutur membuat kita semua mendapatkan sesuatu yang sangat bermanfaat. Fuad Affandi yang selama ini diam dari gegap gempita media massa tiba-tiba muncul menyeruak; menyadarkan kita semua tentang arti keteguhan berjuang, bekerja keras dan mencintai ilmu pengetahuan.
Lebih dari itu Fuad juga sedang mencambuk para pejabat dan kaum akademisi Indonesia yang selama ini hanya bicara tetapi tak banyak kontribusi menyelesaikan urusan ekonomi rakyat. Fuad dengan gaya khas lokalnya telah menegaskan bahwa kemandirian bukan hanya dalam hal ekonomi, tetapi juga cara berpikir dan bertindak. Itulah sebabnya tidak berlebihan manakala Profesor Sri Edi Swasono menyebut Fuad Affandi sebagai local genius, seorang manusia genius yang mampu menjawab problematika kehidupan masyarakat.
Pesona Fuad Affandi, seorang ulama dari kampung Ciburial, Alamendah, Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung itu pada akhirnya bukan saja membuktikan bahwa seorang agamawan hanya bisa “ngamen” menjual ayat-ayat Tuhan di podium dan layar kaca, melainkan juga memang benar-benar menegakkan amanat Tuhan untuk menjadikan kehidupan lebih beradab melalui amal, praktik dan emansipasi yang membebaskan rakyat dari belenggu ketidakadilan ekonomi pasar dan budaya yang jumud.
Sebuah buku yang sangat rugi bila tidak dibaca. Sekalipun kita bukan petani, tetapi dengan membaca kisah perjuangan Fuad Affandi tersebut kita akan menyadari bahwa ternyata sesulit apapun kenyataan hidup pada diri, keluarga dan masyarakat sekitar kita tetap bisa diselesaikan. (*)
Konseling
LAPORAN
CONTOH
KONSELING
Diajukan Untuk
Memenuhi Tugas UAS Pada Mata Kuliah Teknik Dan Keterampilan Konseling
Disusun Oleh :
Dinar
Fakhrurrozi
1209104005
TASAWUF
PSIKOTERAPI FAKULTAS USHULUDDIN
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI
SUNAN
GUNUNG DJATI
BANDUNG
2011
Deskripsi:
Tiga bulan lalu saya bertemu dengan
teman lama, tak begitu lama juga sich ya sekitar 2 tahun kita tak bersua dan
bercanda tawa bersama. Pada suatu pertemuan yang disengaja, penyakit dulu
keluar kembali, curhat….
Obrolan yang ngaler – ngidul, akhirnya bermuara di obrolan yang lebih spesifik
dan menjurus, yaitu curhatan dia seputar keluarganya.
(aslinya mah bahasa sunda bu, tapi
saya translet ke b.indonesia)
Dialog Konseling
No
|
Ungkapan
Verbal
|
Ungkapan Non
Verbal
|
Teknik
|
Keterangan
|
1
|
Kl: Si Mamah nay…
|
Raut mukanya lesu, seperti malas
untuk berbicara…
|
-
|
TAHAP AWAL
Tujuan: Mendefinisikan masalah
bersama klien.
|
2
|
Ko: ada apa lagi dengan si
mamah?? Coba cerita.. kali aja nay bisa bantu
|
Empati, berekspresi seolah – olah
ikut lesu.
Menawarkan bantuan sbg teman.
|
1. Attending (menghampiri klien)
2. Empati
3. Bertanya terbuka
|
|
3
|
Kl: mamah pilih kasih, adik saya
(kelas 4 SD, bungsu) kemarin minta sepatu lngsng dikasih, tapi saya yang udah
dari dulu pengen sandal dan celana tidak juga di kasih. Yang jadi masalahnya
ini bukan yang pertama kali, malah ini sudah hamper menjadi tradisi di rumah
saya, dimana adik saya adalah raja….
|
Sedih, murung, campur kesal….
|
-
|
|
4
|
Ko : raja seperti apa ei?
|
Attending, tenang, dan mencoba
menenangkan klien
|
1. Attending
2. Empati
3. Eksplorasi perasaan
|
|
5
|
Kl: segala sesuatu nya pasti
dituruti, kemarin beli sepatu itu uangnya uang untuk bayar motor yang sudah
saya tambah dari hasil kerja saya. Kamu tau? Uang gaji saya tiap bulan selalu diambil semua sama si mamah, mamah
bilang, ini tidak seberapa di banding dengan uang saku tiap hari + makan kamu
di rumah. Saya seperti di jadikan sapi perah..
|
Raut muka penuh amarah tapi
seperti pengen nangis…
|
-
|
|
6
|
Ko :dari dulu si mamah memang
seperti ini?? Atau baru – baru ??
|
Mencoba menenangkan klien sambil
menghampirinya lebih dekat.
|
1. Attending
2. Eksplorasi perasaan
3. bertanya terbuka
|
TAHAP AWAL
Tujuan: Mendefinisikan masalah
bersama klien.
|
7
|
Kl: dari sejak saya lahir…
|
Bicara dengan nada suara rendah..
|
-
|
|
8
|
Ko; Maksud anda???
|
Attending, menatap wajah klien,
tenang dan tetap ber empati
|
1. Attending
2. Eksplorasi perasaan
3. empati
|
|
9
|
Kl: mamah pernah bilang ke saya,
kalau dulu waktu beliau mengandung saya dia sangat berharap yang ada di
kandungan adalah anak laki – laki, tapi kenyataannya saya yang keluar…
(sedikit menahan pembicaraannya)
|
Wajah murung, suara bergetar….
|
-
|
|
10
|
Ko: lalu…
|
Ramah, attending, tenang
|
1. Attending
|
TAHAP AWAL
Tujuan: Mendefinisikan masalah
bersama klien.
|
11
|
Kl: pada saat mamah mengandung
lagi (adiknya) waktu itu saya kelas 1 smp, mamah bilang didepan semua anggota
keluarga (termasuk saya), mamah blg “kalo misalkan ini anak laki – laki,
mamah akan turuti semua permintaannya, mamah akan jaga dan rawat sebaik mungkin,
karena laki – laki itu nantinya bisa menjadi tulang punggung keluarga”
(suara nya tersendat)
|
Menunduk, tersedu, mood mulai
sedih..
|
-
|
|
12
|
Ko: mamah bilang gt?? (seolah tak
percaya)
Lalu???
|
Terkejut, tak percaya, tetap
berusaha menengkan klien dengan mengelus – ngelus punggungnya
|
1. Attending
2. Bertanya terbuka
3. Eksplorasi perasaan
4. Empati
|
|
13
|
Kl: ya.. doa mamah terkabul, yang
keluar adalah anak laki – laki (adiknya), dan dari mulai saat itu, mamah
selalu memanja kan adik saya,sampai – sampai mamah berani minjem uang ke
sodara kalo misalkan c ade (panggilan
adiknya) mau sesuatu, walau permintaan si ade itu malam – malam, selama masih
ada, pasti de belikan, dan itu sampai sekarang……
|
Sedih, suara tersendat,
|
-
|
TAHAP AWAL
Tujuan: Mendefinisikan masalah
bersama klien.
|
14
|
Ko: sampai sekarang? Bagaimana si
ade sekarang?
|
Attending, empati
|
1. Attending
2. Bertanya terbuka
|
|
15
|
Kl: iya sampai sekarang… dan
akibatnya si ade sekarang berani ngelunjak dan berani minta apapun yang dia
inginkan tanpa melihat faktorkeunganan orang tua…
Pernah suatu hari si ade kepergok
ngambil uang dari dompet mamah, pertama mamah ilang 2000, truz 5000, truz 20.
000 dan yang paling parah, si ade kepergok ngambil uang milik bibinya, dan
ternyata itu bukan kali pertama, itu udah berulang-ulang kembali, sampai c
bibi dtg ke rumah, lapor ke z mamah, sambil nagih uang 300rb yang mereka
bilang itu jumlah uang yang diambil (gasab), tapi mamah tidak bilang ke c
bapa si ade mencuri atw apalah…itu yang membuat saya semakin krcewa, mamah
selalu nutupin kkesalahan si ade yang menurut saya sudah tidak lazimm..
|
Wajah kesal, kepala menggeleng
|
-
|
|
16
|
Ko: benarkah…. ??
|
Prihatin..
|
1. Attending
2. eksplorasi perasaan
3. empati.
|
|
17
|
Kl: ya..makanya saya kelal malas
diem di rumah,,,???
|
Wajah murung
|
-
|
TAHAP AWAL
Tujuan: Mendefinisikan masalah
bersama klien.
|
18
|
Ko: jadi intinya kamu cemburu
adik kamu???
Apa aja langkah kamu dari mulai
kamu menyadari kejadian ini??
|
Attending, tenang
|
1. Attending
2. Bertanya terbuka
3. Eksplorasi ide
|
TAHAP PERTENGAHAN (TAHAP KERJA)
Tujuan: untuk mengolah masalah
klien yang sudah didefinisikan
|
19
|
Kl: bisa di bilang seperti itu,
hanya mamah terang – terangan dalam memberikan porsi saying kepada anaknya..
dari mulai simamah seperti itu,
selalu membandingkan antara saya sebagai anak perempuan dan adik saya laki –
laki, saya bertekad untuk membuktikan kepada
mamah kalo saya juga bisa melakukan seprti halnya anak laki – laki
lakukan, membanggakan orang tua, menjadi tulang punggung keluarga…
|
Cemas, serius
|
-
|
|
20
|
Ko: luar biasa sekali..saya
sangat setuju dengan pemikiran anda, anda orang yang luarbiasa..
|
Attending, berusaha memberikan
yang terbaik
|
1. Attending
2. Eksplorasi ide
|
|
21
|
Kl: Ya, akan tetapi saya sering
iri, karena kasih saying yang mamah berikan sungguh terasa perbedaannya,
mamah terlalu kontras dalam memberikan porsi apapun antara saya dan adik
saya..
|
Cemas,masih dalam keadaan kesal..
|
-
|
|
22
|
Ko: buktikan, bawha kita bisa,
saya yakin suatu saat Allah akan membukakan hikmah di balik ini semua, semua
perjalanan kepahitan yang anda lewati suatu saat nanti akan dipetik buahnya..
|
Attending, tenang, empati
|
1. Attending
2. Eksplorasi perasaan
|
|
23
|
Kl: saya selalu bilang ke mamah,
kalo saya tidak minta jadi anak pertama.
Saya merasa terbebani dengan ini
semua, semuanya terasa sangat menyakitkan..
|
Cemas tetap dalan keaadaan
sedih..
|
-
|
|
24
|
Ko: mamah terlalu terobsesi
dengan anak laki – laki, bukan berarti mamah tidak mau kamu lahir kedunia
ini, mungki hanya dengan membuktikan mamah bisa sadar, jadikan ini sebuah
pecutan untuk kamu agar bisa memberikan yang tterbaik dalam segala hal,
karena saya tetap yakin bahwa ini adalah ujian dari allah yang dimana setelah
ujian pasti dapat kesenangan, semua harus dilewati dengan proses…
|
Attending,tenang, menenangkan,
memberi suntikan semangat…
|
1. Mengarahkan
2. Attending
|
MEMASUKI TAHAP AKHIR KONSELING
Tujuan: Perencanaan menyimpulkan,
mengevaluasi
|
25
|
Kl: selama ini saya belum
mendapatkan hasil yang diharapkan…
|
Masih cemas
|
-
|
|
26
|
Ko: bantu dengan doa supaya semua
nya di permudah, lakukan tahajud minimal sekali dalam seminggu di malam
jumat, lalu sertakan doa
“allahumma la sahla illa maa jaa’altahu sahlan wa angta taja’lu lhujna
sahlan idza syi’ta”
Yang artinya : ” Ya Allah, tiada kemudahan melainkan apa
yang telah Engkau jadikan Mudah. Engkaulah yang dapat menjadikan kesukaran
itu mudah apabila Engkau kehendaki..
|
Mendorong, serius, ramah,
attending
|
1. Mengarahkan
2. Attending
|
|
27
|
Kl: Alhamdulillah, saya
tenangan..makasih banyak..
|
Tenang, menatap konselor
|
-
|
|
28
|
Ko: sama – sama, saya ingatkan
kembali, saya benar – benar setuju dengan apa yang anda maksud dengan
pembuktian diri anda bahwa anda bisa, tetap semangat dan…
SALAM SUPER …
|
Sopan, ramah, tenang
|
1. Attending
2. Mengarahkan
|
Refleksi
ketahuilah wahai sodara ku, semua pasti ada
hikmahnya, terlepas dari itu sermua mari kita buktikan kepada orang tua kita
terutama mamah supaya beliau menyadi apa hakikatnya di ciptakannya seorang anak
di dunia ini..
anda sangat benar, dengan bertekad untuk membuktikan,
dan dengan memberikan bukti tentang semua harapan yang beliau sandingkan dengan
adik anda tercinta, senagai manapun beliau, beliau ibu yang sudah mengandung,
melahirkan, dan merawat anda. , dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh
Muslim di sebutkan “ Keistimewaan orang
mukmin itu karena semua urusannya selalu baik dan hal itu tiidak terdapat pada
orang lain. Apabila dia mendapat hikmat dan dia bersyukur, maka baginya
kebaikan.Tatkala dia dtimpa musibah dan dia bersabar, maka kebaikan pulalah
kebaginya”.
Allah selalu memberikaan yang terbaik bagi hambanya…
Langganan:
Postingan (Atom)
seer di toong
-
Assalamualaikum Wr., Wb. Alhamdulillahirobbil a’alamin wa sholatu was salamu ‘ala asyrofil anbiyai wal mursalin, wa’ala alihi wasohbihi ...
-
الحمد الله رب علمين ةالصلا ة والسلا م على اشرف الا Kaula teh boga pangeran nyaeta allah anu ngadamel kaula jeung sakebeh mahlukna ...
-
Dewasa ini, manusia banyak yang terhempas kepada jurang kenistaan dalam arus zaman, banyak yang melupakan kodratnya, bahkan lupa akan Tuha...
-
Nama Ibn ‘Arabi sudah menjadi hampir sinonim dengan doktrin wahdat al-wujud . Benar bahwa doktrin ini mempunyai peran sentral dalam metafi...
-
بسم الله الر حمن الر حيم الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على اسرف الا نبياء والمرسلين وعلى اله وصحبه اجمعين *اما بعد* ...
-
Ada 7 kriteria abnormal, jika 5 darinya ada pada diri seseorang, maka sudah cukup untuk menilai seseorang tersebut tidak normal. Tujuh ...
-
Sasaran dan maksud dari muraqabah/meditasi/rabithah syarif adalah untuk memperagakan kehadiran terus-menerus ke dalam ...
-
Cakra dan Arti Di dalam tubuh setiap manusia terdapat tujuh pusat energi ( cakra ) yang terletak di kelenjar-kelenjar sepanjang g...
-
Cangcingcing cacngcing ckckckck Cangcingcong cangcingcing ckckck Apa kamu mengerti apa yang ku ucapkan? Apa kamu tau apa maksud da...
-
http://pesantrenalittifaq.com/ http://eorganik.wordpress.com/