Dinar
Fakhrurrozi
1209104005
Tassawuf
Psikoterapi (A)
Semester
IV
LAPORAN INTERVIEW DENGAN DUA
KELUARGA YANG PUNYA BANYAK ANAK DAN SEDIKIT ANAK
Laporan
interview saya akan tuangkan dalam bentuk cerita, karena memang saya tidak
memberitahu interviewee saya, jadi saya mengajak mereka mengobrol, tapi saya
bikin catatan tersendiri.
1. Keluarga
banyak anak.
A. Profil
Keluarga
·
IBu :
Aan
·
Ayah :
Amin
·
Anak :
1. Amud
2, E. Sodikin
3, Iyep
4, Dodi
5, Elan
6. Syarif
7, Oni
Keluarga
ini termasuk keluarga besar karena memang jumlahnya yang mencapai 9 orang belum ditambah dengan anggota
keluarga yang sudah menikah dan mempunyai anak, jadi kalau di akumulasikan,
keluarga ini mencapai 15 orang, dan yang menjadi menarik adalah, semua anggota
keluarga tinggal dalam satu atap, yakni di rumah orangtuanya. Kondisi ekonomi
keluarga ini termasuk kedalam menengah kebawah, ibu aan menuturkan, untuk
menghidupi anak – anaknya beliau pernah berjualan baso, nasi kuning, dan
pempek, sedangkan ayahnya pak Amin bekerja sebagai buruh di pabrik sepatu.
Latar belakang keluarga ini termasuk
yang paling hebat menurut saya, karena keharmonisan semua anggota keluargga
yang tinggal dalam satu atap, terjalin dengan baik, belum pernah ada
pertengkaran hebat diantara mereka selama mereka tinggal satu atap, bahkan
sampai sekarang. 15 orang dengan tentunya karakter yang berbeda satu sama
lainnya, sejatinya bias timbul berbagai konflik. Tapi luarbiasa, mereka bisa
saling menghargai dan dapat bersama – sama dalam suatu rumah dengan banyak kamar
didalamnnya, satu ruangan utama, satu televisi, satu motor dan tentunya satu
kamar mandi, semuanya satu untuk semua.
Bapak Amin dan Ibu Aan, seorang yang
sabar luarbiasa, trakhir kali, mereka menjual tanah di belakang rumah, untuk
membiayai kelahiran salah satu cucu mereka, meski semua anaknyamempunyai
pekerjaan (kecuali si bungsu yang masih sekolah), tapi mereka tetap bekerja
juga, pak Amin masih memnjadi buruh sepatu, dan Bu Aan masih berjualan baso di
sore hari dan nasi kuning di pagi hari. Sungguh luarbiasa.
2. Keluarga
sedikit anak.
B. Profil
Keluarga
·
IBu :
Yeni Hartati
·
Ayah :
Cucu Setiadi S. Pd
·
Anak :
Tuhpah Ramdhani ST
Keluarga
yang satu ini cukup irit, sebenarnya irit karena memang baru di kauniai anak
setelah 14 tahun pernikahan, dan keluarga ini pun tergolong keluarga sederhana,
karena mereka tinggal di daerah pedesaan, tepatnya di kampong cibabi, desa
cijagra, kecamatan bojongsoang, Baleendah. Sang ayah seroang kepala sekolah di
sekolah dasar negri, dan ibunya focus dirumah.
Kondisi
ekonomi mereka cukup baik, selain karena sang ayah seorang Pegawai Negri Sipil,
anaknya yang dengan susah payah mereka jadikan sarjana, kini sudah bekerja di
perusahaan swasta sebagai konsultan lingkungan, dan bahkan menantu mereka pun
sudah bekerja, baru 1 minggu kemarin sang menantu mulai bekerja di perusahaan
travel haji dan umroh. Satu cucu yang baru berumur 3 tahun pun menambah kumplit
keluarga ini. Mereka hidup dalam kesederhanaan, sang ayah yang sudah hamper 20
tahun menjadi seorang PNS pun baru bisa merenovasi rumah sekitar 2 tahun yang
lalau, itu pun harus meminjam ke bank, dan gajinya dipotong tiap bulannya, akan
tetapi mereka hidup dalam suasana yang hangat, bahkan pada saat saya kesitu
untuk mengobrol dengan mereka, terlihat sang nenek sedang menggedong cucunya
dan ibunya menyiapkan air teh untuk saya.
Suka
duka yang mereka lalaui menjadi cerita indah yang mereka lantunkan kepada saya.
sang anak yang sewaktu kuliah di UNPAS mengalami masa kuliah yang tidak mudah,
satu motor dipakai bergantian dengan ayahnya yang juga harus ke sekolah dengan
menggunakan sepeda motor karena jarak yang lumayan jauh, bahkan sang anak
sewaktu kuliah harus berangkat 2 jam sebelum jam kuliah apabila tidak memakai
motor. Tapi semua perjuangan yang mereka lalui sewaktu dulu terbayar, sekarang
sang anak sudah bisa mngkredit satu unit rumah di perumahan setempat, dan sang
ayah pun sudah mulai kembali bisa membeli tanah sawaqh yang mereka sempat jual
ketika anaknya kuliah, dan ketika menikah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar